Iklan

Iklan

,

Iklan

Mahasiswa Tegaskan Pilkada 2024 Harus Hidupkan Demokrasi Yang Sehat Dan Jujur di Aceh Tamiang

Redaksi
20 Mei 2024, 10:38 WIB Last Updated 2024-05-20T03:38:26Z
Hidayatul Mukhlisin | Mahasiswa Kampus STAI-Aceh Tamiang

SUARAACEH.ID - Seorang mahasiswa aktivis muda dan juga Sekretaris Umum HMI Komisariat Kampus STAI - Aceh Tamiang Hidayatul Mukhlisin dengan tegas menyatakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 mendatang harus menjadi sebuah momentum penting dalam menghidupkan demokrasi di Kabupaten Aceh Tamiang yang dikenal dengan sebutan bumi muda sedia.

Menurut mahasiswa yang akrab dipanggil Mukhlis, Pemilu 2024 kemarin telah berlalu dengan penuh dinamika yang harus dijadikan pelajaran penting untuk kritis dan peduli terhadap integritas kontestasi demokrasi setiap lima tahun sekali.

Mukhlis menekankan bahwa meskipun pemilu telah berakhir, kita tidak boleh lengah dan diamdiam, kita akan tetap terus kawal roda pemerintahan ini.

Ia berharap agar proses Pilkada 2024 berlangsung sesuai konstitusi dan peraturan yang ada, dengan betarung secara sehat, diiringi oleh diskusi, dialog, dan pemahaman mendalam terhadap visi-misi dari setiap calon kepala daerah.

“Saya berharap Pilkada 2024 ini berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan konstitusi/peraturan yang ada, serta sangat berharap hadirnya diskusi, dialog dan bedah visi-misi calon kepala daerah nantinya, agar demokrasi hari ini di Indonesia khususnya Kabupaten Aceh Tamiang bisa menyala dan Masyarakat dapat menentukan pilihannya dengan baik sesuai kapasitas dan kapabilitas dari setiap calon” ujar Mukhlis, ( Senin 20 Mei 2024 ).

Sebagai tanggung jawab bagi seorang Mahasiswa, Mukhlis juga mengajak semua elemen masyarakat, terutama pemuda dan mahasiswa di seluruh daerah yang mengalami pergantian kepala daerah untuk aktif berpartisipasi dalam menghidupkan ruang-ruang demokrasi publik.

Baginya, tujuan utama pilkada adalah memilih pemimpin yang dapat mendengarkan suara rakyat, serta memiliki gagasan dan visi-misi yang jelas dalam memimpin daerah.

"Dengan demikian, partisipasi aktif dalam pilkada tidak hanya tentang memilih pemimpin, tetapi juga tentang memastikan bahwa demokrasi benar-benar hidup dan berfungsi dengan baik, di mana suara rakyat didengar dan dihargai dalam setiap proses pengambilan keputusan," tutupnya. (*)

Iklan